Ticker

6/recent/ticker-posts

Viral! Wanita Hamil 9 Bulan Jadi Korban Pemukulan Oknum Satpol PP Kabupaten Gowa


Media sosial dikejutkan pemukulan yang dilakukan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gowa, Sulsel.

Suami korban yang merupakan pemilik warung kopi, Ivan hanya bisa berteriak dan mengambil video saat melihat istri tercintanya itu dipukul oleh aparat Satpol PP.

Ivan Supriyana tak menyangka aparat yang digaji dari uang rakyat itu tega memukul istrinya.  

Video Ivan pun viral di media sosial.

Bahkan pantauan tribun-timur.com hingga Kamis (15/7/2021) pagi, kata kunci Satpol PP  masuk daftar Trending Twitter Tanah Air.

Caci-maki netizen ditujukan kepada aparat Satpol PP Kabupaten Gowa yang memukul wanita hamil.

Kabar terbaru, Rosmiyati Khastury wanita hamil yang dipukul oleh Satpol PP pingsan akibat kontraksi saat melaporkan kekerasan yang dialaminya terhadap oknum Satpol PP di Polres Gowa Rabu malam (14/7/2021).

Pemilik warkop yang tengah hamil 9 bulan tersebut harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Berikut komentar-komentar netizen yang dirangkum tribun-timur.com:

1. Orang model gini ga akan jera kalo cuman dikasih sanksi institusi, sekalian aja kasih sanksi sosial dr masyarakat biar kapok

2. Padahal satpol PP itu termasuk PNS, PNS itu digaji dari uang rakyat. Tapi kok nindas gini sih aduh macamana ini


3. Satpol PP preman berseragam
Di video itu, seorang Satpol PP Gowa yang di dadanya tertulis nama Dhani, adu mulut dengan pemilik warkop.

"Mana surat izin ini kafe saya mau lihat," kata Satpol PP itu sembari menghampiri seorang wanita yang duduk di sofa dan merupakan pemilik warkop. 

"Pelan-pelan pak, orang lagi hamil pak, santai pak," kata suami si wanita sambil merekam video.

Perdebatan berakhir dengan pemukulan pemilik warkop oleh anggota Satpol PP bernama Dhani.

Istrinya yang menurut informasi bernama Riyana langsung berdiri dan melempar kursi ke Satpol PP saat melihat suaminya dipukul.

Satpol PP kemudian memukul wanita tersebut.

Kericuhan dapat dilerai oleh anggota Satpol PP lainnya dan seorang polisi yang ikut dalam patroli PPKM ini.

Bandingkan Kasus Satpol PP Kota Bogor

Jika Satpol PP di Kabupaten Gowa Sulsel, kasar, sebaliknya terjadi di Kota Bogor.

Ketegasan tanpa kasih sayang hanya akan menghasilkan kebuntuan.

Saat ini mungkin gerak kita terbatas, dan kita telah melewati banyak hal untuk menghadapi ujian ini.

Hari kemarin sudah selesai, tapi perjuangan kita belum. BERTAHANLAH!

Demikian tekad Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor.

Video Satpol PP Bogor viral menyisir pedagang untuk penegakan PPKM Darurat jadi perbincangan.

Kepala Satpol PP Kota Bogor Agustiansyach memimpin langsung operasi penegakan PPKM Darurat Senin (12/7) sore.

Agus dkk menyisir Jl Pemuda, Sudirman, Padjajaran, Jalak Harupak, Ahmad Yani, Otista, Suryakencana, Sukasari hingga Batutulis.

Dalam video yang sedang viral, Agus menjelaskan pihaknya melakukan sosialisasi dan memberikan bantuan sembako kepada para pedangan.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk perhatian bagi para pedagang yang terdampak PPKM Darurat.

 "Adanya PPKM Darurat ini secara tidak langsung berdampak kehidupan mereka. Sepi karena pembatasan-pembatasan," jelas Agus dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (13/7/2021).

Ia menambahkan, operasi semacam ini akan terus dimaksimalkan di titik-titik lainnya selama penerapan PPKM Darurat.

"Memang belum menjangkau semua, tapi kita terus maksimalkan. Misalnya hari ini di kecamatan ini, nanti di kecamatan mana lagi," sebut Agus.

 Agus menjelaskan selama ini pedagang diwajibkan menutup lapaknya maksimal di jam 20.00 WIB, namun saat ini khusus pedagang yang baru menggelar dagangannya sore hari diberikan keringanan jam operasional.

"Ada kebijakan dari Pak Wali, Pak Kapolresta dan Pak Dandim. Yang selama ini pedagang hanya boleh berjualan sampai jam 20.00 dengan take away, pimpinan melihat ada kesulitan ekonomi warga yang mungkin harus dibantu, jadi ada kebijakan untuk para pedagang boleh berjualan, tapi tetap penekannya tidak boleh makan di tempat," kata Agus.

"Sore Mas, apa kabar? sepi ya? Sabar -sabar dulu ya. Untuk jamnya menyesuaikan saja. Boleh malam sedikit. Yang penting jangan ada makan di tempat. Sehat-sehat ya mas. Ini ada sedikit bantuan, semoga bermanfaat," kata Agustiansyach kepada Anto, penjual bubur madura di Warung Jambu.

Anto mengaku kaget dengan kedatangan petugas Satpol PP ke tempatnya. Ia bersyukur petugas justru memberikan bantuan sembako.

"Kaget lah pasti. Saya kira mau disuruh tutup, padahal baru buka sore. Ternyata dikasih sembako, terus tadi bapaknya bilang jangan ada yang makan di tempat, harus dibungkus," cerita Anto.

Netizen salut dengan cara Agus dkk menegakkan PPKM Darurat.

Pendekatannya sangat humanis dan memberi solusi. Bagaimana menurut kamu ?

Post a Comment

0 Comments