NUNUKAN– Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres. Hal itu dikarenakan telah memukuli anak buahnya di acara baksos Akabri 1999 Peduli.
Kabid Profesi dan Pengamanan Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol Dearystone Supit mengatakan, bahwa perbuatan AKBP Syaiful Anwar dengan memukul anak buahnya itu merupakan pelanggaran etik dan harus segera diproses.
“Benar, tindaklanjutnya perintah Kapolda (agar) Kabid Propam proses tuntas. Karo SDM nonaktifkan yang bersangkutan,” kata Kabid Propam Polda Kaltara, Kombes Deary Stone saat dikonfirmasi awak media, Senin (25/10/12).
Dia menegaskan, bahwa AKBP Syaiful Anwar juga terancam sanksi jika dalam sidang etik terbukti melakukan pelanggaran dengan memukuli anak buahnya itu.
“Kabid Propam akan memproses tuntas kasus ini. Yang bersangkutan terancam sanksi akibat aksi berlebihannya itu, ” tuturnya.
Kombes Dearystone menjelaskan, peristiwa penganiayaan itu terjadi karena AKBP Syaiful Anwar kesal pada saat zoom meeting dengan Mabes Polri tidak ada gambar dirinya yang muncul.
Kemudian, AKBP Syaiful Anwar mencari korban dengan marah-marah dan mendapati korban yang tengah menyiapkan acara Baksos AKABRI 1999 Peduli, kemudian AKBP Syaiful Anwar langsung menghajar korban hingga terpelanting.
“Nanti yah, korban dan saksi akan kami periksa besok juga di Polda karena kendalanya harus nyebrang lautan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar diduga telah menganiaya anak buahnya dan terekam kamera CCTV di Polres Nunukan pada Senin (25/10/21) malam.
Polda Kalimantan Utara (Kaltara) pun membenarkan video pemukulan berdurasi 43 detik tersebut sambil menyebut bahwa Kapolres tengah diproses di bidang Profesi dan Pengamanan (Propam).
Dalam video yang diterima Lintasterkini.com, terlihat bintara yang menjadi korban itu sedang menggeser meja yang berada di tengah ruangan yang diduga terkait kegiatan bakti sosial angkatan.
Selang beberapa saat, ada seorang perwira polisi yang menendang bagian perut korban beberapa kali hingga tersungkur.
Bintara itu kemudian terlihat seperti menahan kesakitan di bagian perutnya hingga terjatuh. Kemudian, tak sampai disitu, Kapolres itu pun kembali bergerak dan menendang korban sekali lagi.
Aksi pemukulan itu akhirnya menarik perhatian sejumlah anggota polisi yang ada di ruangan tersebut. Hingga akhirnya seorang wanita yang mengenakan pakaian serba pink menenangkan Kapolres.
0 Comments