Berikut ini identitas tiga oknum prajurit TNI AD yang tega membuang sejoli, Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14), ke Sungai Serayu, Jawa Tengah usai menabrak keduanya di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Satu dari ketiga pelaku diketahui berpangkat Kolonel Infanteri.
Mengutip Kompas.com, pangkat Kolonel merupakan pangkat tertinggi di jajaran perwira menengah, satu tingkat di bawah Brigadir Jenderal.
Oknum yang berpangkat Kolonel Infanteri, P, diketahui bertugas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka.
Saat ini, ia tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Merdeka, Manado.
Sementara itu, dua pelaku lainnya, DA dan Ahmad, berpangkat Kopral Dua.
Kopral Dua DA bertugas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro.
Sementara, Kopral Dua Ahmad bertugas di Kodim Demak, Kodam Diponegoro.
Keduanya kini menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.
Mengetahui aksi kejam anak buahnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyinggung soal kemungkinan hukuman penjara seumur hidup bagi mereka.
Mobil Isuzu Panther hitam bernopo B 300 Q yang menabrak Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) (kiri), sosok penabrak (kanan). Penabrak Handi dan Salsabila ternyata prajurit TNI AD, berikut identitasnya.
Mobil Isuzu Panther hitam bernopo B 300 Q yang menabrak Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) (kiri), sosok penabrak (kanan). Penabrak Handi dan Salsabila ternyata prajurit TNI AD, berikut identitasnya.
Hal ini merujuk pada pasal KUHP terkait peraturan perundang-undangan yang dilanggar ketiganya.
"Ada Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman pidana penjara seumur hidup," kata Andika melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).
Tak hanya itu, Andika sebelumnya juga memerintahkan agar ketiganya dipecat.
"Selain akan lakukan penuntutan hukuman maksimal sesuai tindak pidananya, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah menginstruksikan Penyidik TNI dan TNI AD serta Oditur Jenderal TNI untuk memberikan hukuman tambahan pemecatan dari dinas militer kepada tiga oknum anggota TNI AD tersebut," beber Kapuspen TNI, Mayjen Prantara Santosa, dalam keterangan resmi Puspen TNI, Jumat (24/12/2021), dilansir Tribunnews.
Diketahui, ketiganya telah melanggar Undang-Undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, antara lain Pasal 310 dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 tahun dan Pasal 312 dengan ancaman pidana penjara maksimal 3 tahun.
Selanjutnya, ketiganya juga melanggar KUHP, antara lain Pasal 181 dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 bulan, Pasal 359 dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun, Pasal 338 dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun, dan Pasal 340 dengan ancaman pidana penjara maksimal seumur hidup.
0 Comments